ERDIKHA MORNING IDEA 14 OKTOBER 2021
View PDF
14 Oct 2021

Market Global dan Regional Hijau, IHSG Ikut lagi?

Indeks pada perdagangan kemarin ditutup menguat pada level 6537. Ditransaksikan dengan volume yang relatif sepi jika dibandingkan dengan rata-rata volume 5 hari perdagangan. Indeks ditopang oleh Industrials (2.073%), Consumer Non-Cyclical (1.781%), Financials (0.757%), Basic Materials (0.39%), Healthcare (0.183%), Properties & Real Estate (0.137%), kendati dibebani oleh sektor Infrastructures (-0.266%), Consumer Cyclicals (-0.478%), Technology (-0.603%), Energy (-1.048%), Transportation & Logistic (-1.863%) yang mengalami pelemahan walaupun belum signifikan. Indeks pada hari ini diperkirakan akan bergerak pada range level support 6500 dan level resistance 6600. Bursa Wall Street pada perdagangan kemarin cenderung ditutup menguat alias rebound dari koreksi selama 3 hari terakhir, dipimpin oleh kenaikan saham raksasa seperti Amazon.com dan Microsoft. Indeks Dow Jones ditutup datar di 34.377,81, sementara indeks S&P 500 naik 0,3% ke 4.363,85 dan Nasdaq Composite naik 0,7% ke posisi 14.571,63. Pada hari Rabu Dana Moneter Internasional (IMF) merilis laporan World Economic Outlook. IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global sebesar 0,1 poin persentase dibanding proyeksi bulan Juni lalu menjadi 5,9%. Penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi ini dikarenakan adanya masalah disrupsi rantai pasok negara maju serta perkembangan pandemi Covid-19 yang masih memprihatinkan idbeberpaanegara berkembang. Kemudian IMF juga memangkas 1,4 poin untuk beberapa negara ASEAN seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dna Thailand. Kemudian Dari US kemarin telah rilis data inflasi selama bulan September yang mengalami peningkatan yakni 5,4% dari sebelumnya 5,3% (YoY), kemudian 0,4% dari sebelumnya 0,3% (MoM). Sementara itu untuk inflasi inti US secara MoM pertumbuhannya tergolong masih melambat yakni sesuai konsensus apra pelaku pasar 0,2% dari sebelumnya 0,1%, kemudian untuk YoY-nya inflasi inti US cenderung stagnan dilevel 4%. Selain inflasi, dari US the American Petroleum Institute telah merilis jumlah cadangan minyak mentah US yang meningkat cukup signifikan dari sebelumnya yakni 5,123 juta barel selama sepekan lalu yang berakhir per tanggal 8 Oktober 2021 dari sebelumnya yang hanya 0,951 juta barel. Jika kita melihat berdasarkan data IMF Rabu kemarin, bahwa untuk tren inflasi US dan Euro Area dari awal tahun 2020 sampai September 2021 trennya sudah cenderung menguat bahkan penguatan terjadi sejak Mei 2020 yang pada saat itu pandemi Covid-19 masih menjadi katalis negatif yang memperngaruhi pertumbuhan ekonomi global termasuk konsumsi msayarakat secara global. Dengan demikian, maka terkait kebijakan moneter dari beberapa bank sentral terutama US dan Euro Area ada kemungkinan akan dilakukan pada tahun depan 2022 guna menjaga angka inflasi masing-masing negara. Sehingga untuk arah ekonomi tahun depan kemungkinan fluktuasi market akan lebih dipengaruhi oleh kebijakan moneter terkait kenaikan suku bunga oleh beberpaa negara. Selain di pasar saham, untuk obligasi juga hal ini akan mempengaruhi fluktuasi yeildnya, serta harga obligasi untuk jangka pendek sekitar 3-5 tahun yang kemungkinan akan mengalami penurunan, sedangkan yield meningkat. Kemudian, untuk Tapering off The Fed dalam mengurangi pembelian aset di pasar pada akhir tahun 2021 ini melihat data ekonomi US yang ada maka besar kemungkinan akan terjadi. Sentimen dari luar negeri yang masih akan terus dipantau oleh investor adalah terkait kasus likuiditas perusahaan properti China, Evergrande, dan krisis energi yang melanda sejumlah negara. Bahkan di China krisis energi ini diperparah dnegan adanya bencana banjir yang menghantam pusat produksi batu bara utama di provinsi Shanxi. Kemudian di India, pemerintah setempat telah meminta kepada produsen listrik untuk mengimpor hingga 10% dari kebutuhan batu bara mereka. Begitupun dengan Jepang yang harga listriknya saat ini mengalami kenaikan tertinggi selama 9 bulan terkahir pada pekan ini karena naiknya harga minyak, gas alam cair dan batu bara secara global.





PT. Erdikha Elit Sekuritas | Member of Indonesia Stock Exchange
Gedung Sucaco lt.3 Jalan Kebon Sirih kav.71

Jakarta Pusat 10340, Indonesia

Website : www.erdikha.com